BERIKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK SEJAK USIA DINI
Hakimuddin Humam*
Guru MTs. Ihyaul Islam Bolo Gresik
Guru MTs. Nurul Fatah Gedangan Gresik
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antar keluarga, sekolah,
dan masyarakat, bahkan menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia. Karena
dengan adanya pendidikan maka seseorang itu akan mempunyai pengetahuan tentang suatu wawasan pendidikan.
Dan awal pendidikan
itu di mulai sejak anak usia dini atau sejak lahir karena pendidikan usia dini
pada dasarnya berpusat pada kebutuhan anak, yaitu pendidikan yang berdasarkan
pada minat, kebutuhan, dan kemampuan sang anak, oleh karena itu, peran pendidik
sangatlah penting. Dan pendidik harus mampu memfasilitasi aktivitas anak dengan
material yang beragam.
Berdasarkan UUSPN
(Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional) pengertian pendidikan anak usia dini
adalah “suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. (UUSPN, 2003:4).
Memang dengan demikian bahwa pendidikan anak itu merupakan
modal terbesar yang dimiliki bangsa untuk mewujudkan cita-cita bangsa kelak.
Berhasil atau tidaknya langkah yang sudah kita rintis ini sangat bergantung
pada generasi penerus kita nanti. Oleh karena itu kita seharusnya sedapat
mungkin mengupayakan agar si penerus ini tumbuh dan berkembang seoptimal
mungkin, sehingga mereka kelak akan mampu mewujudkan apa yang diinginkan bangsa
dengan tepat bahkan lebih dari apa yang kita harapkan, dan karena itulah anak
sejak kecil sudah harus diberikan pendidikan (Iwan, 2001:1).
Pendidikan anak di
usia dini yang sejak mulai lahir perlu ditanamkan nilai-nilai Islam tentang
ajaran Islam, sebab ajaran-ajaran Islam sangat penting dan harus dipelajari.
Karena di dalam Islam telah memberikan dasar-dasar konsep pendidikan dan
pembinaan anak, bahkan sejak masih dalam kandungan. Jika anak sejak dini telah
mendapatkan pendidikan Islam insya Allah ia akan tumbuh menjadi insan yang
mencintai Allah dan Rasul-Nya serta berbakti kepada orang tuanya. Karena itulah
pentingnya pendidikan pada anak usia dini ditanamkan agar anak ketika besar
dapat mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam.
Pengertian pendidikan anak usia dini menurut Hj. Maryam
Halim, dkk, adalah “suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. (Halim, dkk, 2005:123).
Sedangkan pendidikan dini usia menurut Departemen Agama yaitu:
Bahwa di dalam
pendidikan usia dini dalam pendidikan agama sangat penting sekali artinya
dimulai dari usia 0 tahun. Anak yang baru dilahirkan dengan memperdengarkan
kalimat thaibah pada telinganya yaitu
setelah anak dilahirkan ibunya dan dibersihkan atau dimandikan oleh bidan, lalu
bayi kecil diberikan pada orang tuanya, untuk yang pertama kali orang tuanya
mendengarkan kalimat thaibah (yang
baik) yaitu diazankan pada telinga kanan dan qamat pada telinga kiri, tanpa
membedakan apakah anak laki-laki ataupun
perempuan. Hal ini dilakukan dengan maksud bahwa kalimat yang pertama
kali didengar anak dari mulut orang tuanya adalah Allahu Akbar (kalimat
Tauhid). Kalimat tauhid ini diajarkan kepada anak dari dini dengan maksud akan
menuntun anak dikemudian hari kepada yang mulia. Anak yang baru lahir itu belum
tahu apa-apa karena di dilengkapi dengan pendengaran (telinga) dan kepadanya
diperdengarkan kalimat yang baik-baik. (Depag, 2003:34).
Sebagaimana
firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 78:
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut Ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur”. (Q.S.An-Nahl:78).
(Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 1979: 413).
Imam Ghazali pernah memberi nasehat kepada seorang guru
agar berlaku sebagai seorang ayah terhadap muridnya. Bahkan beliau berpendapat
bahwa: Hak seorang guru terhadap muridnya adalah lebih besar ketimbang hak
seorang ayah terhadap anaknya. Sebab seorang ayah sebagai perantara eksistensi
anak di dunia fana ini, sedang sang guru sebagai sebabnya yang kekal. Karena
gurulah yang menunjukkan murid kepada jalan yang mendekatkan diri kepada Allah
Ta’ala (Halim, dkk, 2005:3).
Begitu besar pengaruh guru terhadap jiwa anak, sehingga
segala perbuatan dan tingkah laku guru lebih mewarnai kehidupan sehari-hari
anak, biasanya anak lebih menurut bila gurunya memberi nasihat daripada orang
tuanya sendiri, lebih-lebih anak di bawah usia lima tahun.
Anak didik Taman Kanak-kanak akan selalu memperhatikan setiap
gerak laku guru, kemudian mencontohnya dan akan dikerjakannya setiap ada
kesempatan. Sosok gurunya adalah sosok yang menjadi idola bagi anak Taman
Kanak-kanak lebih banyak diwarnai oleh pribadi gurunya, karena itulah amatlah
penting peranan seorang guru Taman Kanak-kanak dalam pembinaan dan pengembangan
mental anak didiknya, lebih-lebih dalam masalah pendidikan agama dan budi
pekerti.
Untuk itu, seorang
guru Taman Kanak-kanak harus pandai dalam segala bidang ilmu pengetahuan
sehingga mereka dapat menyampaikan materi atau bahan pengajaran di dalam proses
belajar mengajar setiap harinya. Di samping mereka harus menguasai metode dan
teknik pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak (Halim, dkk,
2005:3).
Karena Pendidikan adalah “merupakan suatu usaha sadar dan
teratur serta sistematis, yang dilakukan oleh Orang-orang yang bertanggung
Jawab, untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan
cita-cita pendidikan“. (Amin, 1992:1).
Kemudian berdasarkan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya
pendidikan dimulai sejak anak usia dini yang terbagi ke dalam 4 tahapan yaitu”
1)
Masa bayi
usia 0-12 bulan.
2)
Masa
‘toddler’ (balita) usia 1-3 tahun.
3)
Masa Pra
Sekolah usia 3-4 tahun.
4)
Masa kelas
awal SD usia 6-8 tahun”. (Sopenaryo, 2004: 6).
Dan di Taman Kanak-kanak (TK) Attaraqqie, seorang guru
di TK tersebut telah memberikan
pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini. Karena pendidikan
agama Islam merupakan segala usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan
terhadap anak agar kelak setelah pendidikannya dapat memahami, menghayati dan
mengamalkan ajaran-ajaran agamanya serta menjadikannya sebagai way of life (jalan kehidupan)
sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan.
Anak usia dini diberi bekal tentang
pendidikan agama Islam karena
pendidikan agama Islam adalah “usaha sadar yang dilakukan orang dewasa
terhadap anak didik menuju tercapainya manusia beragama (manusia yang bertaqwa
kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa)”. (Amin, 1992:4).
Memang pada dasarnya pendidikan agama Islam ditanamkan
bagi anak-anak sejak usia kecil atau usia dini sampai ketika besar nantik agar
anak tersebut dapat mengetahui tentang ajaran-ajaran Islam.
Karena itulah di tengah zaman globalisasi ini di mana
informasi-informasi negatif dari barat yang mempengaruhi anak-anak yang hendak
menjauhkan kita dari Islam tiada henti-hentinya membanjiri Anak-anak TK, karena
itu untuk mengajak generasi Islami anak usia dini diarahkan anak-anak kita
menjadi generasi yang sholeh yang akan mengembalikan kejayaan Islam dan yang
akan menolong kedua orang tuanya ketika sudah meninggal dunia.
Sebagaimana disabdakan oleh Rasullulah SAW yang
berbunyi:
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah
s.aw. bersabda:“Apabila anak Adam (manusia) itu meninggal dunia maka
terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara yaitu: Shodaqoh jariyah, ilmu
yang bermanfaat, atau anak yang sholeh yang mendo’akannya”. (HR.Muslim). (Shabir,1981:281).
Atas dasar inilah Taman Kanak-kanak Attaraqqie
dikembangkan dengan maksud untuk merebut fitroh anak sebelum dikotori oleh
informasi-informasi negatif dari barat yang hendak menjauhkannya dari Islam.
Sebab informasi-informasi dari barat itu dapat sedikit demi sedikit
mempengaruhi anak usia dini khususnya di TK, sebagai contoh film-film dari
budaya barat yang tidak pantas dilihat anak kecil, memang pada kenyataannya
memang banyaknya film-film dari barat yang terdapat di televisi di zaman
sekarang ini. Karena itulah sebagai orang tua dapat memberikan bimbingan dan
mendampinginnya bagi anak-anaknya ketika menonton televisi dan bagi guru dapat
memberikan pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini dengan ajaran-ajaran
yang bernuansa Islami agar anak usia dini dapat mengetahui ajaran Islam secara
baik dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar