MODUL
AL HIJAMAH
(BERBEKAM)
Hakimuddin Humam *
Guru MTs. Ihyaul Islam Bolo Gresik
085732088812
PENDAHULUAN
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil alamin.Segala puja dan puji hanya bagi Allah Swt,
Pencipta, Pemilik, dan Pemelihara alam semesta.Yang hidup dan Yang maha
Mengetahui segala perkara hamba-hamba-Nya. Dia yang memberikan manfaat dan
kemudharatan. Dia pula yang berkuasa memberi penyakit, dan Dia pula yang paling
berkuasa menyembuhkan serta memberi obatnya. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an
Surat Asy-Syuraa ayat 80 :
“Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkan”
Sholawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW, beserta pengikut –
pengikut sunnahnya sebagaimana telah kita yakini bersama bahwa segala tindakan
dan ucapan Rasulullah SAW bukanlah dorongan nafsunya tetapi semata – mata
karena wahyu dari Allah SWT sehingga
apa–apa yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw pastilah benar dan bermanfaat bagi
ummatnya. Rasulullah sebagai uswatun hasanah (pola perilaku yang baik) membina
seluruh ummatnya untuk beribadah kepada Allas SWT, berakhlaq mulia, mengajarkan
untuk berperilaku hidup sehat agar ummatnya mampu menjalankan ibadah dengan
baik.
Untuk pembinaan kesehatan
rohani dan jasmani, Rasulullah Saw mengajarkan berbagai teknik pengobatan atau
therapy sebagaimana terdapat dalam hadits Shahih Al Bukhari dari Said Ibnu
Jabir dari Ibnu Abbas dari Nabi Saw, bahwa bersabda beliau :
“Kesembuhan itu ada 3 hal, yaitu dalam pisau hijamah, meminumkan madu
dan pengobatan dengan besi panas, dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan
dengan besi panas.”
Sesungguhnya Rasulullah Saw
pada waktu beliau dimi’rajkan tidak melewati seorang malaikatpun kecuali
mengatakan :
“Lakukanlah olehmu Hijamah” (Hadits Riwayat At Tirmidzi)
Dalam Ash-Shohihain dari
Humaid Ath Thawil dari Anas bahwasanya Abu Thibbah melakukan bekam pada Nabi
lalu beliau memerintahkan untuk memberikan 2 (dua) sha’ makanan kepadanya.
Dari Ibnu Abbas ra, “bahwasanya Nabi Saw minta berbekam dan
Beliau memberikan upah kepada orang yang menghijamah Nabi itu .” (Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dari Anas ra, bahwasanya Nabi
Saw bersabda, : “Sebaik-baiknya sesuatu
yang kamu pergunakan menjadi obat adalah Al Hijamah.” (Hadits riwayat
Bukhari dan Muslim).
Pada hadits lain termuat : ”Lakukanlah olehmu Hijamah pada rongga
kuduk, karena akan menyembuhkan 72 penyakit.”
Dari sini jelas,
bahwasanya pengobatan ini begitu penting karena disamping menyehatkan juga
bernilai amalan sunnah. Dengan demikian tentu alangkah mulianya jika kita
sebagai ummat nya juga ikut mewarisi dan mengamalkan serta mengembangkan terapi
sunnah ini.
DEFINISI AL HIJAMAH (BEKAM)
Perkataan “Al Hijamah” berasal dari
istilah Bahasa Arab yang berarti “pelepasan darah kotor” dan bukan “Al Fashd” (pembuang darah). atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Cupping”.
dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah “Bekam”. Di Indonesia
kita kenal dengan istilah Kop atau Canthuk.
Bekam merupakan suatu teknik
pengobatan Sunnah Rasulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia
sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini dimodernkan dan mengikuti kaidah –
kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif sera
tanpa efek samping.
Teknik pengobatan bekam adalah
suatu proses membuang darah kotor (toksid-racun yang berbahaya dari dalam
tubuh, melalui permukaan kulit. Toksid / toksin adalah endapan racun / zat
kimia yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh kita. Toksin ini berada pada hampir
setiap orang. Toksin – toksin ini berasal dari pencemaran udara, maupun dari
makanan yang banyak mengandung zat pewarna, zat pengembang, penyedap rasa,
pemanis, pestisida sayuran dll.
Kulit adalah organ yang
terbesar dalam tubuh manusia, karena itu banyak toksid / racun berkumpul
disana. Dengan
berbekam dapat membersihkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Inilah
salah satu DETOKSIFIKASI (proses pengeluaran toksid / racun) yang sangat
berkesan / mujarab serta tiada efek samping. Berbekam sangat berkesan untuk
melegakan atau menghapuskan kesakitan, memulihkan fungsi tubuh / badan serta
memberi seribu harapan pada penderita untuk terus berikhtiar mendapat
kesembuhan.
Berbekam dapat
menghilangkan rasa sakit pada bahu dan tenggorokan jika dilakukan pada bagian
kuduk. Juga dapat menghilangkan sakit pada bagian kepala serperti muka, gigi,
telinga dan hidung jika penyakit itu disebabkan oleh terjadinya penyumbatan
pada darah atau rusaknya jaringan darah. Abu Ubaid menyebutkan dalam kitabnya
“Gharibul Hadits”melalui sanad Abdurrahman bin Abi Laila :
“Bahwasanya Rasulullah
Saw, melakukan bekam pada kepalanya dengan tanduk ketika disihir orang”
Berbekam juga sangat
bermanfaat untuk mengobati orang yang keracunan makanan, bisa dan sejenisnya.
lebih-lebih jika negeri itu adalah negeri panas dan terjadi pada musim panas.
Kekuatan racun itu mengalir keseluruh tubuh melalui darah sehingga tubuh berkeringat, racun sudah menjalar
kejantung,maka yang keracunan itu tidak dapat tertolong lagi. Nabi Muhammad Saw
memilih berbekam pada kuduk (tengkuk)nya karena tempat itulah yang paling dekat
kepada jantung, walaupun materi racun itu tidak keluar keseluruhannya.Namun hal
itu sudah cukup meringankan penderitaan orang yang keracunan itu.
Melakukan bekam dibawah
dagu dapat menyembuhkan sakit gigi, sakit pada bagian wajah, kerongkongan dan
pada urat leher, serta membersihkan kepala dan kedua telapak tangan. Berbekam
pada belakang tapak kaki (bagian atas tapak kaki) dapat menggantikan
venesection sephena (al fashdu), yaitu urat besar pada mata kaki, menghilangkan kutil-kutil (borok) yang
tumbuh di kedua paha, betis serta tulang kering. Dapat menghentikan keluarnya
darah haid (terputusnya menstruasi) dan gatal-gatal buah testis (kantung
kemaluan laki-laki). Berbekam dibawah dada diatas perut dapat menyembuhkan
bisul-bisul, kurap/kudis, dan panu yang ada di paha. Kaki yang sering
kebas/linu, encok, penyakit bawasir (hermorhoid), penyakit kegajahan (kaki
bengkak) atau elephantiasis, dan gatal-gatal pada punggung (titik tersebut adalah titik
akupuntur).
Sejak zaman mesir kuno
lagi kaedah berbekam menjadi amalan bagi penyembuhan berbagai penyakit, seperti
sawan (epilepsy), angin ahmal (stroke), hingga ke penyakit yang ringan seperti
masalah kulit dan letih atau lesu. Perawatan ini tidak perlu diragukan lagi
karena berdasarkan hadits-hadits yang banyak menerangkan kebaikan bagi orang
yang mengamalkan bekam. Nabi Muhammad Saw merupakan insan yang pertama dibekam
para malaikat dengan perintah Allah Swt sebelum Isra dan Mi’raj. Penjelasan
dalam hadits Riwayat Ibnu Majah menerusi Katjir bin Salim.
Selama Aku Berjalan pada
malam isra mi’raj bersama para malaikat, Mereka selalu berkata “Hai Muhammad,
suruhlah umatmu berbekam”.
MENGAPA HARUS BERBEKAM
Tubuh yang sehat dan pikiran
yang cerdas adalah faktor penting dalam hidup seorang individu demi
melaksanakan tanggung jawab kehidupan mereka. Tapi jika terlalu kotoran /toksid
dalam badan, ini akan menyebabkan Statis Darah (pembekuan darah –pen), dimana
system darah tidak berjalan dengan lancar. Keadaan ini sedikit demi sedikit
akan mengganggu kesehatan fisik maupun mental seseorang. Akibatnya seseorang
itu akan terasa malas, murung, kerap mengeluh kurang sehat, mudah bosan,dan
selalu terasa tertekan. Hal ini akan lebih parah lagi dimana seseorang akan
terganggu emosinya, jika banyak terdapat angin dalam darah yang susah
dikeluarkan, sehingga perlu mendapat perawatan kejiwaan.
Dengan demikian Statis
Darah harus dikeluarkan dengan cara apapun, malangnya system pengobatan alopati
tiak dapat bertindak demikian. Jadi kita harus mencari pengobatan alternative
yang dapat bertindak mengeluarkan toksid-toksid tersebut dengan cepat, agar
tubuh kita tidak lemah dan mudah diserang berbagai penyakit. Salah satu system
pengobatan yang paling berkesan ialah dengan berbekam dan disinergikan dengan
penawar-penawar herba dari Herba Penawar Al Wahida (HPA).
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya berbekam dalam
setiap bulan (qomariyah) yaitu sejak tanggal 15 sampai dengan tanggal 21 setiap
bulan, atau sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidup. Rasululah SAW
memuji orang yang berbekam, karena :
“Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta
menajamkan penglihatan”.
FAKTA ILMIAH BEKAM :
1. Darah
bekam Mengalami oksidasi tanpa Udara
2. Sel
darah putih hanya keluar sedikit selama proses bekam
3. Pada
salah satu penelitian di inggris bekam sangat efektif untuk terapi nyeri Lutut bagian depan, karena merangsang pengeluaran Enkafil &
serotonin, keduanya memberikan rasa nyaman & meningkatkan imunitas, srta
menghilangkan rasa sakit Dll
JENIS-JENIS BEKAM
Ada 2 jenis bekam/ hijamah yang digunakan:
1. Jenis Basah (Wet
Cupping)
atau Bekam
Darah. Disini permukaan kulit dilakukan menggunakan lancet (jarum
tajam) kemudian disekitarnya disedot untuk mengeluarkan sisa-sisa toksid dari
badan. Setiap sedotan dibiarkan selama 3-5 menit, kemudian dibuang kotorannya.
Banyaknya penyedotan tidak lebih dari 8 kali. Darah toksid kelihatan hitam
pekat dan berketul serta berbuih atau berkaca. Jarak masa untuk mengulangi bekam
ditempat yang sama ialah 3-5 minggu. Bekas luka akan hilang dalam masa 2-3 hari
jika di urut dengan minyak but-but. Tempat bekas luka jangan terkena air selama
3-5 jam setelah berbekam.
2. Jenis
kering (Dry Cupping) atau Bekam Angin. Efeknya sama baik untuk
melegakan kesakitan secara emergensi (darurat) tanpa melukakan kulit. Ia amat
baik bagi penderita yang tidak tahan sakit (terkena tusuk) dan tidak dapat
melihat darah. Bekam jenis ini akan kelihatan memar selama 1 atau 2 minggu.
Bekam ini sedotannya hanya sekali dan di biarkan selama 15-20 menit. Pemberian
minyak But-But pada bekam ini juga menghilangkan kesan memar lebih cepat.
PERKARA-PERKARA YANG PERLU DI KETAHUI DALAM BERBEKAM
Bagi siapa yang ingin
menjadikan proses bekam sebagai suatu bidang kerjanya, yang dapat membantu
proses penyembuhan berbagai penyakit dan juga sebagai proses amalan bagi
pencegahan berbagai penyakit khusus untuk masyarakat umum dan juga untuk
anggota keluarga sendiri, harus mengetahui perkara- perkara pokok/azas sebelum
melakukan perawatan bekam sebagai menunaikan tuntutan fardhu kifayah. Adapun Azas perawatan berbekam
adalah sebagai berikut:
1. Perlu
Belajar dan mengetahui berbagai penyakit kronik dan ringan
2. Perlu
mengetahui fungsi obatan dari sumber alamiah dan juga obatan modern yang
mengandung dadah (drug) terkontrol dan terjadwal.
3. Harus
mengetahui dan mahir melihat penyakit dari tanda-tanda fisikal penyakit dan
kaedah Naturopathy, Iridologi, AnalisisSyaraf Tangan, pengobatan tradisional
dan lain- lain
4. Harus
bijak menstabilkan dan mengawal emosi, mental dan memahami kondisi jiwa
penderita.
5. Mampu
memainkan peranan berkomunikasi dengan anggota kelurga penderita dengan
melibatkan musyawarah seluruh anggota keluarga.
6. Mau
berkorban dan tidak mengenal lelah dalam merawat penderita.
7. Ketelitian
dalam memeriksa penyakit dan diagnosa yang tepat mengenai penyakit sebelum
penderita di bekam amat diperlukan tidak berlaku perkara yang tidak diinginkan.
8. kasus
pendarahan yang terlalu banyak dan tanpa henti atau luka yang dalam hingga
menjadi cedera. Sekiranya perkara ini berlaku ia menjadi kesalahan si perawat,
yang bisa didakwa oleh si penderita dan anggota keluarganya.
9. Praktik
bekam harus melalui pelatihan formal dan praktikal yang mencukupi dari masa ke
masa dengan bimbingan dari mereka yang telah berpengalaman.
10.
janganlah sekali-kali membekam,
jika diri sendiri belum pernah dibekam.
11.
Bagi pemula jangan sekali-kali
melakukan bekam tanpa pengawasan dari seorang yang telah ahli.
12.
Sebelum melakukan bekam
diupayakan untuk pemeriksaan awal yaitu pengukuran tahap glukosa dalam darah
dan kencing, tahap tekanan darah, serta denyut nadi penderita juga selepas di
bekam.
13.
Obat–obatan yang telah dan sedang
dikonsumsi oleh penderita kronik juga perlu dijelaskan supaya tidak timbul
masalah sewaktu di bekam.
14.
Kemahiran menggunakan peralatan
kedokteran modern.
WAKTU BERBEKAM YANG BAIK
Ibnu Sina dalam kitab
beliau menyebutkan tentang waktu yang paling baik untuk berbekam ialah pada
waktu tengah hari (pukul 14 atau 15) karena pada waktu itu saluran darah sedang
mengembang dan darah-darah toksid sedang dikeluarkan. Jadi mengikuti prinsip yang
sama kita boleh meng-uapkan penderita selama ½ jam, istirahat selama 15 menit
dan mulai di bekam.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh
r.a Nabi Saw bersabda:
“Barang siapa berbekam pada 17, 19 dan 21 hari bulan
Hijriyah, maka itu adalah hari- hari yang menyembuhkan penyakit”.
Perintah Nabi untuk
berbekam pada pertengahan bulan disebabkan oleh karena pada saat itu keadaan
darah sedang bergejolak dan darah tambah banyak, jika di awal bulan darah belum
bergejolak, sedangkan diakhir bulan darah sudah mulai berkurang.
Bagi penderita yang
memerlukan perawatan segera, sebagai seorang perawat kita mesti menolong segala
upaya dengan ilmu yang telah Allah anugerahkan pada kita. Berilah
sentuhan-sentuhan Ilahiah serta memohon kesembuhan kepada Allah Swt semata,
karena berbekam seperti juga memakan obat hanyalah salah satu kaedah
pengobatan, sedangkan yang menyembuhkan adalah ALLAH SWT, tapi karena berbekam
adalah Sunnah Rasulullah SAW maka ia mempunyai satu hikmah yang luar biasa dari
sisi khasiatnya.
PERALATAN BEKAM
Pada zaman Rasulullah Saw,
beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkok tinggi. Pada zaman cina
kuno mereka menyebut bekam sebagai “PERAWATAN TANDUK” karena tanduk
menggantikan kaca. Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan
LINTAH sebagai alat untuk berbekam. Pada satu masa, 40 juta lintah di impor ke negara
perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan tanpa di beri
makan jadi bila di sangkutkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap
darah-darah tadi dengan begitu efektif sekali. Setelah kenyang dia tidak
berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara
berbekamnya.
Ada juga yang menggunakan
gelas atau buluh, tetapi hal itu memerlukan api untuk menguapkan bekas-bekas
tadi untuk mendapatkan keadaan vacum. Hari ini peralatan yang di gunakan sesuai
dengan perubahan zaman berteknologi tinggi dan diakui oleh para dokter di rumah
sakit. Teknik-teknik
menjaga kebersihan alat, tempat dan penderita serta perawat mesti di penuhi.
Adapun alat yang di
perlukan dalam proses berbekam adalah:
- Cupping Set (Gelas Vakum) dan Pump tangan
- Lanching Device dan Lanchet/Jarum-jarum kecil (atau pisau Bedah Kecil untuk kulit yang tebal).
- Stethoscope dan Tensimeter (untuk mengukur tekanan darah)
- Glukometer (untuk mengukur kadar gula darah)
- Termometer (untuk mengukur suhu badan)
- Sarung tangan (rubber gloves)
- Masker (pelindung mulut dan hidung)
- Gunting dan Pisau Cukur
- Tisue kertas yang bersih atau kapas (steril cotoon)
- Cairan Antiseptic (minyak but-but, minyak zaitun, alcohol/surgical spirit)
- Plastik untuk tempat sampah
- Wadah / ember untuk mencuci peralatan kotor
- Cairan Glutaraldehide & sabun cuci
KELUHAN PENYAKIT YANG UMUMNYA
DAPAT DI BEKAM
“Dan apabila aku sakit, maka dialah yang menyembuhkannya”
(Q.s Asy
Syuaraa : 80)
Ini berarti bahwa bekam
juga seperti cara atau obat yang lain sekedar ikhtiar, sedang penyembuhannya
tetap Allah Swt, yang Maha penyembuh (Asyafi’).jadi Insya Allah bekam keluhan/
penyakit yang umumnya dapat dibekam, sebagai berikut:
1. Penyakit Chronic/Menahun, seperti:
- Migren
- Sakit kepala
- Gastritis Chronis
- Hypertensi, Stroke
- Gangguan hormon
- Gangguan mata
- Allergic
- Gangguan pencernaan
- Reumatik
- Asam urat
- Ambeien
- Insomnia
- Gangguan pernapasan
- Gangguan syaraf dan otot
- Sakit tulang belakang
- Kesemutan
- Gatal – gatal dan bisul
- Sakit kuning dan liver
- Katarak
- Kusta
- Batu Empedu
- Kanker atau Tumor
- Jantung
- lemah ingatan
- masuk angin
- epilepsi
- dan banyak lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar